Rabu, 03 November 2010

Puisi yang tertunda part 2

Kata maaf kelu di lidah...
tak ada yang mau mengalah...
Egois membara didada..
tak ada yang merasa bersalah..

Waktu bergulir...
Kenangan tak mungkin terhapuskan...
Rasa sayang begitu besar di dada...
rasa kangen begitu menderu...
mengalahkan semuanya...

Langit menjadi cerah...
kata maaf terucapkan...
tak ada alasan untuk tidak menerima...

Tapi apakah masih berani berharap...???
bila halangan begitu besar...???
apakah semua akan sia2 saja...???
bila tak pernah bermuara kesatu titik...???

Hanya kepasrahan yang ada...
karena tak ingin menodai kebersamaan....
yang telah terajut kembali...
Biarlah...mengalir saja mengikuti...
Sang Takdir membawa kemana...

Puisi yang tertunda

Kenangan demi kenangan kita rajut...
memori demi memori kita untai...
hingga menjadi sebuah crita...
crita sebuah hati...

Tanpa kata yang terucap..
kita sama-sama tau apa yang dirasa...
tanpa kata yang terucap...
crita mengalir indah...

Tanpa kita sadari...
ada perbedaan yang begitu tajam...
tak mungkin terjembatani...
oleh apapun jua...

Semua telanjur terpatri di hati...
tak bisa begitu saja dibuang...
ada pengingkaran disana...
kemunafikan terjadi...
kemarahan terpicu...
hati menjadi terbelah...
darah mengalir...
air mata tertuang...
sakit sekali seperti teriris sembilu...
dunia menjadi runtuh...
tak ada yang mau mengerti...